PERCOBAAN 2

2. Alat dan Bahan [Kembali]
- Panel DL 2203D
- Panel DL 2203S
- Panel DL 2203C
- Jumper
3. Rangkaian Simulasi [Kembali]

4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
Berikut adalah penjelasan ulang dengan gaya bahasa yang lebih sederhana dan informatif:
Rangkaian yang Digambarkan merupakan sistem digital yang menggabungkan counter, decoder 7-segment, gerbang logika (XOR dan NOR), serta beberapa saklar. Berikut penjelasan bagian-bagian utama rangkaian:
1. Gerbang XOR
- Fungsi: Melakukan operasi logika eksklusif antara dua input (D1 dan jalur lain).
- Outputnya: Menghasilkan sinyal yang digunakan sebagai input clock untuk counter pada pin "Clock" IC 74192 (U2).
2. Gerbang NOR
- Fungsi: Menggabungkan sinyal dari beberapa saklar (S1 hingga S7) berdasarkan operasi NOR.
- Outputnya: Kemungkinan digunakan sebagai kontrol tambahan untuk counter atau untuk mengatur kondisi tertentu dalam rangkaian.
3. Saklar (S1 - S7)
- Fungsi: Memberikan input manual untuk mengontrol counter (U2).
- Dengan mengaktifkan saklar tertentu, Anda dapat:
- Mengatur nilai awal counter.
- Mereset atau memodifikasi operasi counter, tergantung logika rangkaian.
4. IC 74192 (Counter Up/Down 4-Bit)
- Peran: Sebagai penghitung biner 4-bit yang mampu menghitung naik (up) atau turun (down).
- Cara Kerja:
- Arah hitungan ditentukan oleh sinyal pada pin "UP" dan "DOWN."
- Sinyal clock yang diterima dari gerbang XOR memicu counter untuk menghitung.
- Outputnya berupa nilai biner (Q0-Q3), yang kemudian diteruskan ke decoder IC 74LS47 (U1).
5. IC 74LS47 (BCD to 7-Segment Decoder)
- Fungsi: Mengubah output biner dari counter menjadi sinyal yang dapat mengontrol segmen pada 7-segment display.
- Outputnya: Sinyal dari pin QA hingga QG digunakan untuk menyalakan segmen-segmen pada 7-segment display agar angka tertentu ditampilkan.
6. 7-Segment Display
- Fungsi: Menampilkan angka desimal berdasarkan output dari IC decoder (74LS47).
- Nilai yang muncul adalah hasil hitungan counter, yang telah dikonversi dari biner menjadi pola segmen oleh decoder.
Cara Kerja Rangkaian
-
Sinyal Input:
- Saklar (S1-S7) dan output gerbang logika memberikan input logika untuk mengontrol arah atau kondisi counter.
- Gerbang XOR menghasilkan sinyal clock untuk memicu counter (U2).
-
Proses Perhitungan:
- Counter (74192) menghitung naik atau turun berdasarkan input pada pin "UP" dan "DOWN."
- Nilai biner dari counter diteruskan ke decoder (74LS47).
-
Tampilan Output:
- Decoder (74LS47) mengonversi output biner menjadi pola segmen pada 7-segment display.
- Angka desimal yang sesuai ditampilkan berdasarkan nilai perhitungan counter.
-
Fungsi Kontrol Tambahan:
- Gerbang NOR mungkin digunakan untuk memberikan kontrol tambahan, seperti mereset counter saat kondisi tertentu terpenuhi.
Rangkaian ini memungkinkan perhitungan biner yang diterjemahkan menjadi tampilan angka pada 7-segment display, dengan kontrol manual melalui saklar dan logika tambahan dari gerbang XOR dan NOR.
5. Video Rangkaian [Kembali]
- Analisis Fungsi LT, RBO, dan RBI serta Pengaruhnya
- LT (Lamp Test): Berfungsi untuk mengaktifkan semua segmen pada seven segment ketika diberi logika rendah (low).
- RBO (Ripple Blanking Output): Berfungsi untuk mengatur semua input menjadi logika rendah (low) saat diberi logika rendah. Hal ini akan mematikan semua segmen pada seven segment.
- RBI (Ripple Blanking Input): Digunakan untuk memblokir atau menonaktifkan input dari IC decoder. RBI akan aktif jika diberi logika 0 (aktif low). Namun, dalam praktiknya, fungsi RBI sering diambil alih oleh RBO. Ketika RBO aktif, RBI menjadi tidak signifikan dalam proses pencacahan seven segment. Untuk memastikan RBI tidak memengaruhi output, inputnya biasanya diberi logika 1 agar data yang sesungguhnya dapat diolah oleh seven segment.
- Pengaruh Data BCD ke Seven Segment
Ketika data BCD (Binary-Coded Decimal) dihubungkan ke seven segment, diperlukan sebuah IC decoder untuk mengonversi data BCD tersebut agar dapat ditampilkan dengan benar pada seven segment. Tanpa decoder, data yang ditampilkan pada seven segment tidak akan sesuai dengan nilai desimal dari BCD yang diinginkan. Decoder inilah yang bertugas mengubah representasi biner BCD menjadi pola aktivasi segmen yang tepat pada seven segment.
- Konfigurasi Input untuk Menampilkan Angka 4 dan 7
-
Menampilkan Angka 4
Untuk menampilkan angka 4, konfigurasi input yang diperlukan pada IC decoder adalah:- B0 = 0, B1 = 0, B2 = 1, B3 = 0 (dalam biner:
0100
) - Semua kontrol tambahan seperti BI/RBO, RBI, dan LT harus berada dalam kondisi logika tinggi (high) agar tidak mengganggu proses decoding.
Pola ini akan mengaktifkan segmen yang membentuk angka 4 pada seven segment.
- B0 = 0, B1 = 0, B2 = 1, B3 = 0 (dalam biner:
-
Menampilkan Angka 7
Untuk menampilkan angka 7, konfigurasi input yang diperlukan pada IC decoder adalah:- B0 = 1, B1 = 1, B2 = 1, B3 = 0 (dalam biner:
0111
) - Sama seperti sebelumnya, BI/RBO, RBI, dan LT harus dalam kondisi logika tinggi (high).
Konfigurasi ini akan mengaktifkan segmen yang membentuk angka 7 pada seven segment.
- B0 = 1, B1 = 1, B2 = 1, B3 = 0 (dalam biner:
-
Pengaruh Konfigurasi Input
Input ABCD menentukan pola segmen yang akan menyala pada seven segment. Kombinasi input ini diterjemahkan oleh decoder untuk menampilkan karakter angka sesuai kebutuhan. Bila kontrol tambahan tidak dikondisikan dengan benar, data ABCD tidak akan diproses dengan semestinya, dan tampilan angka bisa menjadi salah atau tidak muncul sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar