1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian fixed bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan
jawab :
Setelah dilakukan praktikum, kita telah mendapat nilai pengukuran untuk masing masing parameter, dimana nilai RB(resistor basis)=9910 ohm, RC(resistor kolektor)=983 ohm, dan RE(resistor emitor)= 0 ohm (karena tidak ada hambatan di antara kaki emitor dan ground). nilai pengukuran dari masing masing hambatan tersebut hampir mendekati nilai sebenarnya, dan selisih yang ada tersebut dikarenakan adanya ralat yang wajar terjadi.
Jika transistor dalam keadaan on, tegangan input VCC 12 volt, mengalirkan arus menuju RC dan RB. Arus akan mengalir melewati RB menuju terminal base, kemudian terminal emitor lalu ke ground. pada aliran ini terdapat IB sebesar 0.001 A. Dan ada juga arus yang mengalir dari VCC melewati RC menuju terminal kolektor, kemudian terminal emitor lalu ke ground. pada aliran ini terdapat IC sebesar 0.00921 A. kemudian dari aliran aliran arus tersebut kita mendapat nilai tegangan pada masing masing resistor VRB=10.10V, VRC=11.76V, VRE=0. dan untuk nilai tegangan VB=1.7V, VC=2.971V, VE=0
Lalu disini kita juga mendapaat nilai tegangan antara terminal base dan terminal emitor VBE=1.813 dan VCE=2.776 volt. Sesuai dengan prinsip, ini menandakan transistornya dalam daerah/keadaan aktif karena nilai VBE besar sama dengan 0.6 volt
2. Tentukan titik kerja (Q Point) dari percobaan fixed bias(dalam bentuk grafik)
jawab :
3. Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point)
jawab :
>> Resistor Kolektor (RC): Nilai resistor kolektor berperan dalam menentukan arus kolektor dan tegangan kolektor-emitor (VCE). RC yang memiliki nilai besar dapat menyebabkan penurunan arus kolektor, dan akan dapat menggeser titik kerja Q point pada kurva karakteristik transistor.
>> Tegangan Divider (VBE): tegangan basis-emitir (VBE) turut berperan penting dalam menentukan titik kerja transistor. Perubahan nilai VBE, baik peningkatan maupun penurunan, memiliki potensi untuk memengaruhi besarnya arus basis sehingga lokasi titik kerja transistor juga dapat berpengaruh karena hal ini. >> Temperatur: Suhu memiliki dampak terhadap karakteristik transistor. Peningkatan suhu membuat arus basis meningkat pula, pada akhirnya hal itu juga memengaruhi titik kerja transistor.
>> Tegangan Catu Daya (Vcc): Tegangan catu daya memberikan daya untuk transistor dan juga memiliki pengaruh pada titik kerja Q point. Kenaikan Vcc umumnya mendorong pergeseran titik kerja ke posisi yang lebih tinggi pada kurva karakteristik.
>> Parameter Transistor : Faktor penguatan transistor (hfe atau beta) adalah parameter yang memengaruhi arus kolektor berdasarkan arus basis. Perubahan nilai hfe dapat menyebabkan perpindahan titik kerja Q point pada kurva karakteristik transistor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar