Laporan Akhir Voltage Divider Bias


1. Jurnal[Kembali]

2. Prinsip Kerja[Kembali]

Voltage divider bias pada transistor beroperasi dengan prinsip pembagi tegangan menggunakan resistor untuk memberikan tegangan basis yang sesuai, sehingga transistor dapat berfungsi secara stabil dalam mode aktif. Dalam konfigurasi ini, dua resistor, yaitu resistor basis (RB) dan resistor kolektor (RC), digunakan sebagai pembagi tegangan. Tegangan catu daya (Vcc) yang disuplai ke transistor dibagi antara resistor basis dan resistor kolektor. Tegangan yang jatuh pada resistor basis (VB) menentukan tegangan basis-emitor (VBE) terhadap ground.

Ketelitian dalam pemilihan nilai resistor menjadi kunci utama dalam prinsip kerja voltage divider bias. Nilai resistor harus dipilih sedemikian rupa sehingga tegangan basis-emitor (VBE) mencapai nilai yang memadai untuk menjaga transistor beroperasi dalam mode aktif. Dengan demikian, transistor akan berada pada titik kerja yang stabil, memungkinkannya menguatkan sinyal input secara optimal. Keunggulan voltage divider bias terletak pada stabilitasnya terhadap perubahan suhu dan variasi parameter transistor, menjadikannya pilihan umum dalam desain rangkaian transistor untuk berbagai aplikasi.

3. Video Percobaan[Kembali]



4. Analisa[Kembali]

1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian voltage divider bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan

jawab :

Setelah dilakukan praktikum, kita telah mendapat nilai pengukuran untuk masing masing parameter, dimana nilai RB1(resistor basis 1)=9980 ohm, RB2(resistor  basis 2)=532 ohm, RC(resistor kolektor)=984 ohm, dan RE(resistor emitor)= 985 ohm. nilai pengukuran dari masing masing hambatan tersebut hampir mendekati nilai sebenarnya, dan selisih yang ada tersebut dikarenakan adanya ralat yang wajar terjadi.

Saat transistor berada pada daerah aktif, Vcc 12 V akan mengalirkan arus kedua arah menuju RC yang menghasilkan IC=0.04mA dan RB1 ohm yang menghasilkan IB=0 , arus arus tersebut akan masuk transistor, ada yang melalui kaki kolektor dan ada yang melalui kaki base. Kedua arus yang masuk itu akan keluar melalui kaki emitter lalu melalui RE lalu menuju ground. Salah satu arus akan menuju RB2 dan mengalir langsung ke ground. Arus yang mengalir melalui terminal Base lalu ke terminal emitter akan menghasilkan VBE =0.592 v , Arus yang mengalir dari terminal kolektor ke tereminal emitter dan akan menghasilkan VCE 11.96V.  Arus yang melalui RB lalu masuk ke kaki base akan menghasilkan tegangan VRB1=11.4V dan arus yang mengalir ke RC lalu ke kaki kolektor akan menghasilkan tegangan VRC 0,043 v. Arus yang melewati terminal emitter akan menghasilkan tegangan emiter=0.043 volt.

2. Tentukan titik kerja (Q Point) dari percobaan voltage divider bias (dalam bentuk grafik) 

jawab : 

3. Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point) 

jawab :

>> Resistor Basis (RB): Nilai resistor basis memiliki dampak signifikan pada arus basis. Semakin besar nilai RB, semakin kecil arus basis yang mengalir, dan ini dapat menggeser titik kerja Q point pada kurva karakteristik transistor.

>> Resistor Kolektor (RC): Nilai resistor kolektor juga memainkan peran penting. RC yang memiliki nilai besar dapat menyebabkan penurunan arus kolektor, sehingga mempengaruhi titik kerja Q point pada kurva karakteristik transistor.

>> Tegangan Catu Daya (Vcc): Tegangan catu daya memberikan daya untuk transistor dalam rangkaian self-bias. Peningkatan Vcc dapat menggeser titik kerja Q point.

>> Toleransi Komponen: Nilai resistor yang sebenarnya mungkin memiliki toleransi tertentu. Variabilitas dalam nilai-nilai ini juga dapat memengaruhi Q Point.

>> Variasi Parameter Transistor: Variasi parameter transistor, seperti hfe atau beta, juga dapat berdampak. Perubahan nilai-nilai ini dapat menggeser titik kerja Q point pada kurva karakteristik transistor.

5. Video Penjelasan[Kembali]



6. Download File[Kembali]
Download video percobaan [disini]
Download video penjelasan [disini]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar